Pembuat Bahagia
Selesai mengoreksi tugas mahasiswanya, pak dosen yang
sekaligus bapak kost itu mendadak ingin keluar menghirup udara malam. Sesampainya
di teras ia kaget melihat satu anak kost yang sedang merokok dengan wajah
sedang berpikir keras. Di sampingnya terdapat asbak penuh tegesan beserta botol minuman.
“Nak, sedang mikir apa?”
Anak kost itu terkaget dengan pertanyaan bapak kost. Sembari
batuk anak tersebut mengambil botol dan meminum isinya. “Anu, pak. Bukan masalah
yang penting.”
“Masalah perkuliahan kah?”
“Enggak kok, pak”
“Lalu apa?”
Anak kost itu diam, lalu bersuara. “Begini pak. Orang yang
membuat indomie goreng itu sudah pasti masuk surga enggak ya, pak?”
Bapak kost tersenyum lembut. “Memangnya kenapa?”
“Kita bayangkan pak. Dengan harga semurah itu, indomie
goreng memberi kenikmatan yang luarbiasa. Para pekerja yang stress kerjaan bisa
mengisi perut mereka. Anak-anak kost yang tabungannya menipis, bisa bergembira
dengan murah: makan indomie goreng. Dengan harga yang murah bisa membuat perut
kenyang dan hati gembira. Kadang kalau lapar, menghirup aromanya juga sudah
bikin bahagia. Bukan kah itu mulia?”
Bapak kost mengerutkan dahi, lalu duduk di kursi menghadap
anak kostnya.
Anak kost itu mengepulkan asap rokoknya ke atas dan
melanjutkan satu pertanyaan. “Apakah nanti para pembuat kebahagiaan kecil
semacam itu, sudah pasti masuk surga, pak?
“Wah, pertanyaanmu terlalu berat, nak.” Dia menjawab sambil
melirik merk botol minuman di depannya.
“uhuk!”
Setelah selesai dengan batuk beratnya anak kost itu meminta
maaf. “Maaf, pak. Seperti yang saya tadi bilang, yang saya pikirkan bukan hal
yang penting. Saya kayaknya ngelantur...”
“Tidak baik berpikir ngelantur gitu. Gunakanlah waktumu
untuk aktivitas yang bermanfaat…”
“Iya,pak kalau gitu saya balik ke kamar dulu…” Anak kost itu
mematikan rokoknya lalu menunduk di depan bapak kostnya. Tapi bapak kostnya
segera bertanya, “Lhoh, kamu mau ngapain nak?”
“Menggunakan waktu sebaiknya, agar bermanfaat, pak”
“Iya mau ngapa malam-malam begini?”
“Mmm… Mungkin nyicil bikin presentasi….”
“Gak usah sekarang. Besok kan libur…”
Anak kost itu agak bingung.
“Masih punya stok indomie goreng?”
Ditanya seperti itu, anak kost itu grogi. “Mmm… barusan
beli, pak”
“Kalau kamu mau, bolehlah bikinkan aku indomie goreng. Sekalian
kita makan bareng.”
Wajah anak kost yang merah itu tampak sumringah. “Siap pak. Akan
saya buatkan.”
Si anak kost itu buru-buru ke dalam.
“Eh, tunggu nak…”
“Iya, pak. Gimana?”
“Punya telor?”
“Punya,pak! Akan saya masak dengan telor!”
“Kasih irisan cabe, ya. Sama wortel sekalian…”
“Baik, pak”
“Kalau ada, saya dobel ya indomienya…”
“Siap, laksanakeun!”
“Eh, sama nanti aku minta rokokmu ya! Soalnya belum beli
tadi.”
“Oke, pak” Segera anak kost itu ke dapur kost dengan hati
yang gembira.
Pak dosen mengusap bibirnya sambil menenggak minuman anak
kostnya. “Woo, lha ciu…” Pak dosen mengusap hidungya lalu tertawa lepas.
*SELESAI*
Apa yang bisa dikomentari dari cerita barusan? :D
Jangan jawab di hati :) Jawab di kolom komentar di bawah, hehehe.
Sumber gambar :
https://orig00.deviantart.net/
Indomie makanan semua orang, ada disaat orang yang membutuhkan.
BalasHapusJadi penasaran setelah baca ini, siapa iya yang menciptakan indomie.
Cuma mau bilangin terimakasih telah membuat semua orang terutama anak kos merasa bahagia di saat sulit.
indomie mie dari Indonesia! hehehe
Hapusentah siapa tapi beliau jelas orang yang mulia :D
kenapa anakkost selalu disamakan dengan indomie atau mie, kan gak gitu :(
BalasHapusKarena secara defacto, indomie erat dengan anak kost :(
HapusBanyak yang melabeli seperti itu hahaha
HapusKarena murah gan, terjangkau oleh anak kos :)
Hapusnikmat untuk yang semurah itu hehe :D
HapusAnak kost tahu aja ..haha
BalasHapusMemang bikin kangen mie nih, udah lama gak makan mie aku :D
bagus, jangan makan mie lagi :D
Hapus