Apakah Masih Sama?
Setengah bulan Juni sudah terlalui. Belum juga aku berjumpa
wajah cantikmu dalam pandanganku. Seperti tiada lagi kesempatan, yang ada hanya
berbagai kenangan. Udara berhembus membawa namamu yang senantiasa kuhirup di
samping kipas ini. Tidak bergerak hanya berputar pada porosnya. Ya, kamu juga
masih jadi poros setiap langkahku yang kini mulai terbiasa dengan segala halangan.
Langkahku terhenti di sebuah restoran. Dengan menu yang sama
yang pernah kita pesan, namun hanya aku yang menikmati sendiri. Tidak ada lagi
hangatnya hadirmu di depan menu panas ini. Aku terdiam menatap menu ini, sambil
bicara dalam hati “bagaimana kabarmu hari ini?”
Dalam perjalanan pulang, aku mengingat kembali. Tanganmu yang
malu-malu melingkar di perut yang kenyang waktu itu. Aku mencoba menjahilimu. Kamu
cubit aku dan menepuk pelan helmku, tanda kamu juga setuju. Aku senang sekali,
saat kamu menulis namamu di punggungku. Aku selalu menikmati semua tingkahmu,
yang selalu menghiburku.
Jujur, aku hanya ingin bersamamu. Tak peduli kemana kita
melaju, asal kamu membisikan cerita seru. Mata dan telingaku sudah jatuh cinta pada senyum dan nyanyianmu. Meski cemberut dan rengekanmu menyudahi
lamunanku. Kamu tetap membuatku nyaman, berada di dekatmu.
Bintang bersembunyi, mendaulat dirimu sebagai pusat terang
yang baru. Menyala terang, hangat, mengganti dinginnya malam. Malam terasa sama
dengan malam yang dulu. Tapi, apakah kamu masih sama? Masih sama kah, caramu
memainkan jilbab saat menungguku. Masih sama kah, caramu mengingatkan kalau aku
salah. Masih sama kah, lagu yang selalu kamu nyanyikan, yang mana selalu
memisahkan bising jalanan.
Mungkin sudah beda. Yang aku tahu, aku yang sudah berbeda. Aku
gak akan lagi memencet hidungmu, menatap bulatnya mata indahmu, dan menyubit
manja pipimu lagi. Aku sudah tidak bisa melakukan itu lagi, sekarang. Yang aku
bisa hanya membayangkan lagi.
Membayangkan setiap malam kamu bersandar di bahuku. Lepas bercerita
ini itu. Tentang orang lewat, tentang kamu hingga tentang jam yang sudah
terlampau malam. Penanda bahwa aku harus menghantarmu pulang. Menutup kembali
gerbang rumahmu, itu kebiasaan baruku. Menutup harimu dengan ucapan selamat
malam, menjadi harapan baruku lagi.
Bersama lagu dari Hivi, berjudul Sama-Sama Tahu, aku
merindukamu. Sekedar merindu ditambah rasa mau…
Duh, manis banget ini tulisannya. Baguus! \(w)/
ReplyDeleteLebih manis tulisannya yang memuji, uhhh
Deletekalo kipasnya banyak debu, menghirup debu dong mas? hihi
ReplyDeleteBatuknya ditahan, biar tetep elegan hahaha
DeleteTau aja kipas anak kos berdebu mbak hihii
Ketauan kan berdebu gitu kipas anak kost. Sana bersihin dulu..haha
DeleteDalam hati, "biarin aja,nanti kena anginnya juga berterbangan kaya kenangan".. #Ehh..
Yg bener,
ReplyDeleteBiarin membekas, kayak kisah yang belum tuntas
Hahaha :D
Lebih baik tuntasin dulu aja mas ..he
DeleteNama mas Rizqi sama banget sama temanku, kalau temanku namanya Rizqi Akbar Syah tapi :)
Hahaha
DeleteIya mirip mas hehe
Kyake sering lihat juga di google :D
Situs Slot jackpot terbesar terbaik, aman dan terpercaya. banyak game menarik yang bisa anda mainkan seperti bola, slot, casino, dan poker. bergabung bersama kami, anda akan mendapatkan bonus seperti :
ReplyDelete- Bonus New Member
- Bonus Registrasi
- Bonus Referral
- Bonus Deposit
- Bonus Cashback
- Bonus event menarik lainnya
Ayo segera daftarkan diri kalian dan mainkan game nya. Dapatkan Hadiah Jackpot jutaan rupiah cukup dengan bermain di situs kami